Friday, November 24, 2017

Aku Anak Yatim

Aku anak yatim

Yang hanya menghelus dada saat teman memanggil Ayah 
Yang hanya menghelus dada saat teman bertamsya dengan Ayah 
Yang hanya terdiam dalam kelam saat suara takbir berkumandan 
Yang hanya menagis di pusaranya di pagi lebaran

Mengapa cepat kau pergi Ayah..?
Tanya yang takkan pernah kudapatkan jawaban

Ibu sibuk dengan Ayah dan adik baru di tempat yang berbeda 
Paman, Bibi sibuk dengan kerja dan keluarganya 
Para tetangga menutup telinga  Saat tiba jeritanku, mereka semua tiada

Aku anak yatim

Yang selalu di lecehkan karena sifat dan sikapku yang kurang ajar 
Yang hanya bisa menangis saat persoalan datang 
Yang hanya di marahi tapi tak pernah di nasehati
Yang selalu dikucil oleh para teman

Aku anak yatim

Yang mengharap belai kasih 
Aku anak yatim, yang dijanjikan Nabi  sebagai anak yang Istimewa 
Bukankah para ayah juga ayah bagi ku

Aku anak yatim

Wahai para ayah, akulah anak kalian 
Wahai para ayah, akulah ladang mencari pahala 
Wahai para ayah, aku juga memiliki cita dan harapan

Wahai para ayah
Akulah anak yatim
Akulah anak kalian

Bluek, 19 Juni 2016Karya: Muhammad Jabannur, S.H.I., M.A.P (Jabal Bluek)Aparatur Sipil Negara di Pemerintahan Pidie

No comments:

Post a Comment